Menjadi Arsitek, Menjadi Penulis, Menjadi Gravitasi

*Artikel merupakan artikel contoh dari panitia, bukan artikel/blogpost peserta blogging competition

Hari ini seseorang mungkin menulis lagi. Hari ini seseorang mungkin menggambar lagi. Seorang tukang hari ini menyusun lagi dinding bata yang kemarin belum selesai. Kelak tulisan mereka akan menjadi bahan bacaan kalian, gambar yang kalian pandang, atau rumah yang kalian tinggali. Mereka menjadi gravitasi untuk kalian, untuk orang lain.

Menjadi gravitasi, karena setiap pekerjaan pada dasarnya akan berdampak pada orang lain. Membuat orang lain tetap bisa berjalan dan hidup pada porosnya. Dan begitupun dengan kita, sesederhana apapun hal yang kamu lakukan, hal tersebut dapat menjadi gravitasi untuk orang lain mampu bergerak pada porosnya. Begitupun ketika saya menjadi arsitek sekaligus penulis.


Menjadi Gravitasi

Mendesain Seperti Guggenheim Museum Bilbao

menjadi gravitasi 4

Mempelajari dunia arsitek, saya banyak belajar dari karya Frank Gehry di Bilbao, Spain. Sebuah kota β€œmati” melahirkan budaya baru melalui karya arsitektural yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menghidupkan kembali kota tersebut. Kini kota Bilbao seperti diberi nyawa dan nafas baru. Ia bahkan memiliki identitas yang jauh lebih kuat! Dan, hal ini terwujud hanya karena sebuah bagunan dari sekian banyak bangunan yang ada di kota tersebut.

Sebagai praktisi arsitektural, penting untuk memahami bahwa sekecil apapun pekerjaan arsitektur, akan berdampak besar bagi penggunanya. Setarik garis mungkin terlihat sepele, namun saat garis tersebut direalisasikan dalam proyek arsitektur, garis tersebut memiliki arti. Batas, ruang, atau bahkan penghubung! Apapun itu, semuanya ada di tangan sang Arsitek.

Menulis Seperti Shakespeare

menjadi gravitasi 3

Selain menggores garis yang kemudian menjadi sebuah dinding kokoh, merangkai kata menjadi kalimat adalah hal sederhana lain yang sebenarnya bisa menjadikan dirimu gravitasi bagi orang lain.

Sore hari, duduk dengan smartphone di genggaman tangan, saya sering menulis dan membagikan berbagai hal yang saya lihat, dengar, hirup, dan rasa. Dengan begitu, cerita saya menjadi sepotong kecil dari bagian kehidupan orang lain.

Hari ini saya menggunakan layar smartphone, dahulu di tempat dan masa berbeda J.K.Rowling tengah merangkai kisah penyihirnya dalam lembaran tissue bekas hingga kini berhasil mengguncang dunia dan menjadikannya seorang milyuner! Miliaran orang terbius kisah Harry Potter. Ratusan juta dollar lahir dari buku serta filmnya. Dan, semua kehebatan ini hanya berasal dari kata-kata sederhana yang ditulis dengan passion.

Kata-kata inilah yang kemudian menjadi gravitasi untuk orang lain.

Bertualang Untuk Menjadi Diri Sendiri

menjadi gravitasi

Berbagai kegiatan panjang sebagai arsitek dan penulis mengantarkan saya ke berbagai petualangan panjang yang dinamis. Hari ini saya bisa di Jakarta duduk santai di kedai kopi. Esoknya saya bisa berdiri di tanah lapang dengan kamera smartphone Luna memproyeksikan bangunan apa kelak yang akan berdiri di sini. Kehidupan seperti apa kelak yang akan dirancang di sini?


Menjadi Gravitasi bersama Luna Smartphone

Dengan segala aktivitas sebagai perancang proyek arsitektural dan penulis, Keberadaan Luna Smartphone menjadi senjata seperti pedang disisi seorang ksatria. Terlihat sebagai aksesoris namun merupakan sumber ketangkasan si ksatria.

Menulis dan berimajinasi jauh lebih mudah dan dinamis. Mengingat Luna dibekali body tahan banting dan fitur yang sangat kompatibel, tentu impian untuk menjadi arsitek, menjadi penulis, bahkan menjadi gravitasi bagi lingkungan sekitar jadi sangat mungkin!

#BeTheGravity #SmartphoneLuna

2 respons untuk β€˜Menjadi Arsitek, Menjadi Penulis, Menjadi Gravitasi’

  1. Tulisannya makjleb… Ya, passions yang dijalani sepenuh hati dari hal yang paling sederhana sekalipun akan mengantarkan seseorang pada kesuksesannya. Semangat dan sukses selalu ya πŸ™‚

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar